Minggu, 20 Februari 2011

Bila Nasehat Anda Tidak Didengar

Pernahkah nasihat anda tidak didengar atau diremehkan sama yang dinasehati? Pada awalnya perasaan kecewa atau sebel akan timbul, dan itu manusiawi alias wajar asal jangan sampe berlarut. Tidak didengarnya nasihat,ada beberapa kemungkinan diantaranya :
  1. Situasi dan kondisi yang akan kita nasehati kurang pas. Misal : kondisi lapar atau capek.
  2. Kita kurang berdo’a secara sungguh-sungguh kepada Allah Ta’ala. Ingatlah , jika Allah mengendaki kebaikan dien(agama) seseorang, maka sangat mudah bagi Allah memberikan hidayah dan melembutkan hati hamba-Nya, namun bila Allah Ta’ala telah memberikan kesesatan kepada seseorang, tak satupun seseorang  bisa merubahnya.

Tipe orang yang dinasehati pun ada dua jenis yaitu :
1.  Tipe berhati lembut.
Tipe jenis ini, hanya dengan sindiran atau kata-kata halus sudah langsung sadar mengerti akan kesalahan. Kata orang jawa di dehemi wae wis tanggap (ehm…ehm).Menasehati yang seperti ini harus lebih berhati-hati karena perasaannya sensitif.

2.  Tipe berhati keras
Tipe jenis ini, harus dengan kata-kata tegas dan ditunjukkan langsung kesalahannya. “Kalo gitu itu salah yang benar seperti ini !!!“. Tidak bisa hanya di sindir atau didehemi (jawa). Kalo dengan yang tipe ini, hanya “ehm ehm…“, malah dijawab “kok batuk, kebanyakan makan peyek pow ?

Namun jika kita mau merenungi diri, akan muncul hikmah luar biasa yang didapat dari persoalan diatas sebagai berikut :
1. Nampak bahwa Allah sangat sayang kepada kita, karena kita sedang diuji dalam kesabaran. Kata Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahulullah ada 4 pondasi dasar yaitu : berilmu, beramal, berdakwah dan bersabar.
- berilmu : Memberi nasihat harus dengan ilmu.
- beramal : Kita harus bisa mencontohkan terlebih dahulu dengan mengamalkan ilmu.
- berdakwah : Menyampaikan dengan cara lemah lembut dan memberi suri tauladan yang baik.  Andaikan terjadi pro- dan kontra, kalo itu sebuah kebenaran, tetap harus disampaikan.
- bersabar : Semua upaya tidak semulus yang kita bayangkan, selain menasehati juga harus terus mendo’akan. Ingatlah wahai saudaraku, jika nasehat itu berhasil dan orang yang diberi nasehat itu menjadi baik, itu BUKAN karena kita (yang memberi nasehat) tapi karena do’a kita diijabah Allah, sehingga Allah lah yang membukakan pintu hati untuk menerima kebenaran.

2. Hikmah kedua adalah bila do’a kita belum terkabulkan, mungkin kita masih melakukan hal-hal yang tidak disukai Allah. Makanan yang kita makan, pakaian yang kita pake, harta kita sudah benarkah dijalan yang di ridhoi-Nya ? Dosa-dosa kecil bisa menjadi penghalang terkabulnya do’a , sehingga apa yang kita mohon kepada-Nya tidak bergetar sampai Arsy.

3. Jangan pernah berharap dengan makluh, karena tidak semua orang sesuai dengan keinginan kita. Berharaplah kepada Allah Ta’ala. Allah maha mengatur semua kejadian dan kita dapat mengambil hikmahnya.

4. Apabila yang kita nasehati adalah wanita, harus lebih bersabar. Wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Bila diluruskan dengan keras , maka akan patah namun harus pelan-pelan dan bersabar.


Kesimpulan :
  1. Segala urusan orang mukmin selalu baik, karena selalu husnudhon (berprasangka baik) kepada Allah. bila nasehat tidak di dengar maka Allah sedang menguji kesabaran, bila usaha tidak tercapai maka Allah sedang menguji ketegaran dan keikhlasan.
  2. Jika nasehat yang kita upayakan failure, maka jadi sarana penting untuk mentafakuri diri kita sendiri dan mengambil hikmah dari semua kejadian.

Sumber : http://w4hyuwidodo.wordpress.com/2010/06/05/bila-nasehat-anda-tidak-didengar/


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)

Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan... Amin
Wassalam...

Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... Amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Catatan :
Lampirkan Sumbernya ya... Syukron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar